Jumat, 30 Mei 2008

Keistimewaan Wanita : Syahid karena mati hamil

Dari Jabir bin 'Atik, Rasulullah saw. bersabda: "Mati syahid ada tujuh, selain mati terbunuh dalam perang fii sabilillah, yaitu: (1) mati karena penyakit tha'un , (2) mati karena tenggelam ,(3) mati karena penyakit lambung ,(4) mati karena sakit perut, (5) mati karena terbakar, (6) mati karena tertimpa reruntuhan, dan (7) perempuan yang mati karena hamil/melahirkan." (HR.Ahmad,Abu Dawud,Nasa'i,dan Malik)

Rasulullah saw. menjelaskan betapa istimewanya nasib wanita yang hamil jika dia meninggal dalam masa hamilnya. Allah memberikan jaminan kepada yang bersangkutan mendapatkan surga sebagaimana janji yang Allah berikan kepada kaum laki-laki yang mati syahid di medan perang untuk membela agama Allah. Kedudukan yang demikian tinggi bagi wanita yang meninggal saat melahirkan menunjukkan betapa besar harkat yang Allah dan Rasul-Nya berikan kepada kaum wanita.

Kaum wanita mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam pengembangbiakan jenis manusia yang Allah tempatkan di muka bumi ini. Pengembangbiakan hanya dapat berjalan secara wajar melalui kehamilan kaum wanita dari suami-suami mereka. Kesediaan kaum wanita untuk hamil dengan resiko yang sangat tinggi layak sekali, bahkan sudah seharusnya mendapatkan balasan yang besar pula dari Allah. Balasan yang seimbang dengan resiko yang dipikul oleh kaum wanita yang hamil adalah surga di akhirat kelak.

Kaum wanita muslim seharusnya menyadari bahwa kehamilan mempunyai fungsi yang sangat strategis karena alasan berikut:

1. Dengan kehamilan, manusia mengemban amanat Allah untuk mengembangbiakkan jenis manusia yang Allah tempatkan di muka bumi ini sebagaimana Allah firmankan dalam QS. An-Nisaa'(4):1
"Wahai manusia, taatlah kepada Tuhan kalian yang telah menciptakan kalian dari satu diri dan Dia menciptakan dari satu diri itu pasangannya dan dari mereka berdua Dia kembang biakkan laki-laki dan wanita yang banyak..."

2. Kehamilan merupakan buah dari penyaluran dorongan seksual laki-laki dan wanita secara bersih dan sehat pada tempat yang telah Allah siapkan bagi tumbuhnya benih baru manusia. Dengan demikian, pergaulan antara laki-laki dan wanita terikat dalam satu tanggung jawab yang pasti untuk membangun kehidupan yang dikehendaki olah Allah

3. Kehamilan menyempurnakan sifat kewanitaan seorang wanita karena dengan kehamilan itu ia dapat merasakan proses memelihara anak yang ada di dalam kandungan yang kelak akan lahir ke bumi. Anak-anak ini memerlukan perlindungan, pemeliharaan, kasih sayang, asuhan, dan didikan secara terus menerus dan tanpa kenal lelah. Untuk itu, perlulah wanita memiliki pengalaman dengan penuh penderitaan dalam menghayati proses kejadian manusia supaya kelak setelah anaknya lahir dapat melindunginya dengan sempurna. Dengan penghayatan, pengalaman, dan penderitaan yang selalu melekat pada diri wanita yang hamil, tumbuhlah perasaan kasih sayang yang sangat mendalam kepada putra-putrinya sehingga mereka terus didampingi dan diharapkan pada tujuan hidup yang berbahagia

Karena alasan-alasan inilah Allah memberikan kelebihan kepada kaum wanita sehingga bila ia mati dalam masa hamilnya, ia mendapatkan keistimewaan yang luar biasa dihadapan Allah. Ia menjadi seorang syahid yang mendapatkan jaminan surga. Akan tetapi, bila kehamilannya dari hasil zina, matinya saat hamil atau melahirkan ini adalah mati sia-sia.

Kiriman sdr. M Zoehry tgl 19/des/2003

Read More..

Rabu, 21 Mei 2008

Hikmah Al Qur'an : Al Fatihah ayat 2 :

Bila kita dipuji, segeralah ingat aib, dosa, maksiat dan kekurangan yang kita miliki agar kita tidak terkecoh. Segeralah memuji Allah yang menutupinya


Kiriman Ibu Sri Wahyuningsih tgl 26/sept/200

Read More..

Kisah Anak Elang

Pada suatu hari, ada seekor elang yang sedang bertelur disebuah tebing. Namun pada suatu ketika salah satu telur elang itu jatuh tanpa sepengetahuan elang tersebut, dan jatuh turun terus kebawah sampai akhirnya masuk kedalam sebuah kandang ayam.

Didalam kandang tersebut kebetulan ada seekor ayam yang sedang mengerami telurnya. Lalu ayam tersebut melihat telur elang yang tadi. Si Induk ayam berikir bahwa salah satu telurnya keluar, lalu ia mencoba memasukkan kembali kedalam eramannya.

Dan suatu ketika akhirnya telur2 yang dierami si induk ayam menetas. Si anak elang berfikir bahwa ayam tsb adalah induknya, dan Induk ayam tersebut juga berfikiran yang sama.

Akhirnya anak elang tersebut hidup mengikuti cara hidup ayam sampai ia dewasa. Lalu tanpa sengaja ia melihat seekor elang yang terbang di angkasa. Dan anak elang itu berfikir dan berkata kepada anak2 ayam yang lain, dia bilang: "Enak ya menjadi elang bisa terbang diangkasa kesana-kemari". Dan anak2 anak ayam menjawab: "Dia kan elang sedangkan kamu hanya seekor ayam, sudahlah enggak ngimpi bisa terbang, kamu khan ayam bukan elang. Akhirnya anak elang itu down mentalnya.

Beberapa hari kemudian ia melihat lagi seekor elang sedang terbang dengan asyiknya muter2 di angkasa yang luas, dan anak2 ayam yang lain menghampiri seraya berkata: " Kamu sedang lihat apa? Kamu pengen terbang? sudahlah nggak usah ngimpi. kamu itu hanyalah seekor ayam,
sedangkan yang terbang diatas itu adalah seekor elang. Kamu harus ingat bahwa kamu itu ayam, bukan elang. Akhirnya kembali down mental anak elang tersebut.

Esok harinya, lusanya, setiap anak elang tsb melihat elang yang terbang diatas, selalu anak ayam yang lain berkata: "Kamu itu ayam, bukan elang, sudahlah enggak usah ngimpi, kamu enggak akan bisa terbang".

Akhirnya anak elang tersebut membuang jauh2 impiannya dan tidak pernah mencoba untuk belajar terbang. Dan ia hidup dengan mengikuti cara hidup ayam sampai pada akhirnya anak elang tersebut mati. Dan ia mati sebagai ayam, bukan seabagai elang, yang padahal semestinya ia bisa terbang sesuai dengan impiannya, akan tetapi tidak ia dapatkan.

Moral cerita ini adalah bahwa sebenarnya kita disiapkan sukses oleh Allah SWT karena sesungguhnya sudah diilhami segala potensi pada diri kita, sebenarnya kita dilahirkan seperti seekor elang, tapi sayangnya kita hidup dilingkungan para ayam. yang kerap kali kita memiliki
impian baik yang besar, selalu banyak yang berkata sudahlah: "mendingan nggak usah, ngabisin waktu aja, ngabisin tenaga aja, saya sebagai teman mengingatkan, dari pada nanti kamu rugi, resikonya besar, atau segala tetek bengek yang keluar dari para ayam."

Kalau kita ingin sukses megejar cita2 atau impian kita, tidak usah hirakuan orang lain yang menganggap kita tidak bisa. Kita bisa kalau kita merasa yakin, memiliki tujuan yang gigih, berani serta istiqamah dalam menggapai sesuatu yang dikaruniakan Allah.

Aa Gym bilang Kita bisa sukses kalau kita mau bekerja keras, bekerja cerdas, dan juga bekerja ikhlas. Bekerja keras urusan fisik, bekerja cerdas urusan otak, dan bekerja ikhlas adalah urusan hati.

Jadi kita semua bisa meraih cita2 yang baik kalau kita mau berusaha dan berdoa kepada Allah SWT. Mari kita sama2 sukseskan Islam dengan cara menyukseskan orang lain
dan diri sendiri.

Kita semua bisa, sukses untuk kita semua,
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

kiriman sdr. Agung Prasetyo dari M Arief Budiman dari Mahmud M Munir dari hidayatullah .com

Read More..

Selasa, 06 Mei 2008

Profesi Mulia Yang Ditinggalkan Wanita (Bagian 1 dari 2 tulisan)

Imbalannya surga, dan penentu masa depan bangsa. Tapi mengapa banyak ditinggalkan perempuan-perempuan modern? Urusan domestik, hingga saat ini masih menjadi cibiran orang. Pekerjaan urusan teknis kerumah-tanggaan ini hanya dianggap sepele dan dipandang sebelah mata saja oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Itu sebabnya kaum feminis memperjuangkan agar kaum wanita tidak dikaplingkan untuk urusan domestik saja. Kelompok ini sangat menginginkan peningkatan harkat dan martabat kaum wanita agar sejajar sebagai mitra kaum laki-laki.

Yang mereka definisikan sebagai peningkatan harkat dan martabat wanita itu, satu diantaranya adalah pembebasan kaum wanita dari pengkotakan peran sebagai ibu rumah tangga. Menurut mereka, peran tersebut memberikan citra rendah pada diri wanita, sehingga untuk mengangkat citra dirinya, mereka menuntut untuk lepas dari tanggung jawab yang dianggap memalukan itu.
Dianggap memalukan, salah satunya karena pekerjaan urusan domestik tersebut tidak menghasilkan pemasukan keuangan, padahal selama ini umumnya seseorang dihargai sesuai prestasinya dalam mengumpulkan uang. Apalagi secara sepintas, urusan domestik tersebut hanya berupa kegiatan teknis kasar dan kotor, sehingga tak pantas dikerjakan oleh orang terhormat.

Kewajiban siapa? Opini yang berkembang di tengah masyarakat tentang citra buruk dan rendah dari pekerjaan urusan domestik ini, menjadi penyebab dari enggannya para wanita terpelajar untuk mengakuinya sebagai kewajibannya. Dan dengan berdalih dasar teori peran ganda suami, mereka menuntut agar bisa melepaskan diri dari tanggung jawab domestik tersebut.
Secara bijak, Islam sudah pula menyinggung permasalahan ini dalam pedoman hidup Al-Qur'an dan Al-Hadits. Abdul Halim Abu Syuqqah, menyebutkan dalam bukunya, Tahrirul Mar-ah fi `Ashir Risalah, bahwa seorang wanita berkewajiban mengurus rumah tangga dan anak-anaknya sebaik mungkin. Dengan demikian kegiatan profesi tidak boleh sampai menghalanginya melaksanakan tanggung jawab ini.

Dari Abdullah bin Umar ra dikatakan bahwa Rasulullah saw bersabda, "....dan seorang istri adalah pemimpin bagi rumah suami dan anak-anaknya, dan dia akan dimintai pertanggungjawaban tentang mereka......" (HR Bukhari Muslim) Dari Abu Hurairah dikatakan bahwa Rasulullah bersabda; "Sebaik-baik wanita yang mengendarai unta adalah wanita Quraisy".
Dalam riwayat lain disebutkan, "Wanita Quraisy yang saleh adalah wanita yang sangat menyayangi anaknya yang masih kecil dan sangat menjaga suaminya dalam soal miliknya." (HR Bukhari) Jelas, posisi kaum ibu adalah sebagai `pemimpin bagi rumah suami' dan `pemimpin anak-anak'.
Kalau orang sekarang kerap menyebut istilah pemimpin dengan sebutan direktur atau manajer, maka tak salah pula jika profesi ibu di rumah pun disebut sebagai manajer rumah tangga. Ruang lingkup tugasnya adalah memelihara rumah dan harta yang ada di dalamnya, dan merawat anak-anak. Tentu saja, urusan domestik ada di dalamnya. Kelak, kaum ibu akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah swt tentang kepemimpinannya itu.
Dalam pandangan Islam, urusan domestik keluarga memiliki peran dan fungsi yang penting dan terhormat dalam mendukung kesuksesan keluarga. Begitu hebatnya Islam menjunjung tinggi pekerjaan ini, hingga menyamakan derajatnya dengan kewajiban pergi berperang bagi kaum laki-laki, yang menjanjikan syahid bagi mereka.


Kiriman sdr. M Zoehry tgl 24/okt/2003

Read More..

HARI AKHIR (KIAMAT)

Sesungguhnya Allah memisahkan antara ruh dan tubuh dengan kematian,
kemudian mengembalikan ruh ke dalam tubuh ketika manusia dibangkitkan dari
kuburnya dan dikumpulkan. Allah membangkitkan penghuni kubur dan
menampakkan apa yang ada didalam dada. Setiap mukallaf (orang dewasa dan
berakal sehat) akan melihat amal baiknya atau amal buruknya dihadirkan. Ia
akan mendapati detil amalnya tertulis dalam "kitab amal" yang tidak
meninggalkan perbuatan kecil maupun besar, melainkan ia mencatatnya.
Masing-masing orang akan mengetahui kadar amalnya, baik maupun buruk dengan
timbangan yang benar yang disebut "Mizan". Timbangan amal tidak sama dengan
timbangan pengukur berat barang, alat pengukur waktu, penggaris pengukur
jarak, ilmu arudh parameter ketepatan syair dan alat-alat pengukur lainnya.

Kemudian Allah menghisab mereka atas perbuatan, perkataan, rahasia, kata
hati, niat dan akidah mereka, baik yang tampak maupun yang tersembunyi.
Mereka akan menemui perlakuan yang berbeda-beda dalam hisab itu. Ada yang
dihisab secara rinci, ada yang mendapat kemudahan, ada yang masuk surga
tanpa dihisab. Mereka digiring ke "Shirath", yaitu jembatan yang terbentang
di antara tempat tinggal orang-orang yang celaka dan orang-orang yang
bahagia, yang lebih tajam daripada pedang, lebih lembut daripada rambut. Ia
bisa diseberangi dengan mudah oleh siapapun yang selama didunia menempuh
jalan lurus yang sama dengan "Shirath" dalam hal kesamaran dan
kelembutannya. Dan siapapun yang menyimpang dari jalan yang lurus akan
tergelincir, kecuali jika ia dimaafkan dengan kemurahan-Nya.

Bila anda mau detailnya masalah : "Hari Kiamat, Yaumul Hisab, Surga dan
Neraka" saya ada kumpulan terjemah dari ayat-ayat Al Qur'an, masing-masing
terpisah mengenai bab tersebut, bila anda mau kirim e-mail kesaya, insya
Allah akan saya kirim.

Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga tulisan ini dapat menambah
keimanan kita, agar bisa menancap dihati kita yang paling dalam , supaya
tidak tergangu oleh ilah-ilah yang lain kecuali Allah Swt yang selalu
didalam hati kita, semoga sampai diakhir hayat kita, sehingga kita mati
dalam keadaan Khusnul Khotimah, insya Allah.
Alhamdulillaahirrabbil'alamiin, Wassalamu'alaikum warahmatullahi
wabarakatuh. Sukarman.

Barang siapa yang mau beramal shaleh, tolong tulisan ini diforward ke kawan
atau sanak saudara kita.

Saya belajar, saya beramal, saya berdakwah dan saya berusaha menjadikan
orang lain berbuat sama, insya Allah.

Sumber: Al Qur'an dan Kitabul Al-Arba'in fii Ushuliddin karya Imam
Al-Ghazali, yang diterjemahkan oleh Zaid Husein Alhamid.


Kiriman sdr. Sutiknya tgl 05/feb/2004

Read More..